Denganmodal yang dapat di skala bagi masing-masing pemula bagi usaha. 2 Menerapkan produk yang mutu terjamin efesien dan efektif. YOGA PRADONA PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN. 2102018 Anda dapat mengunduh analisa usaha tanaman hidroponik dan contoh proposal bisnis sayuran hidroponikpdf pada bagian
Tinggihnyapermintaan konsumsi belut menimbulkan suatu peluang usaha bagi siapapun untuk menangkapnya yakni usaha budidaya belut yang menjanjikan keuntungan sangat besar. Selain budidaya ikan mas, lele, dan ikan-ikan lainnya, masyarakat di tanah air kini mulai membudidayakan belut walaupun masih dalam skala kecil.
Untukpemberian pupuk bisa dilakukan setiap 2 minggu sekali, agar kandungan nutrisi tanah tidak berkurang. Kelebihan bisnis. Budidaya sayur di dataran rendah ternyata menghasilkan sayur yang kualitasnya lebih baik, sayuran bisa lebih manis, lebih segar, dan kandungan airnya juga tidak terlalu banyak. Disamping itu daya tahan sayur juga lebih
ANALISISKELAYAKAN FINANSIAL BUDIDAYA SELADA DENGAN HIDROPONIK SEDERHANA SKALA RUMAH TANGGA. September 2020. SEPA Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 17 (1):19. DOI: 10.20961/sepa.v17i1
Langkahlangkah sistem budidaya aquaponik : 1. Menyiapkan kolam yang telah disi dengan ikan. 2. Pembuatan wadah untuk tanaman. Untuk menaruh tanaman, digunakan pipa paralon yang di diberi lobang diatasnya sesuai dengan ukuran wadah tanaman. Pada ujung paralon dibuat lubang kecil sebagai tempat untuk mengalirkan air ke kolam ikan.
Besarnyapendapatan rata – rata yang diperoleh dari usaha sayuran hidroponik secara keseluruhan di GreenGuru_Hydroponics adalah Rp 1.751. 276 /MT dengan keuntungan rata-rata yang diterima oleh pemilik sayuran hidroponik secara keseluruhan adalah Rp 1.151. 276,- /MT. Rata – rata R/C ratio usaha sayuran ini adalah 1,37, artinya untuk setiap
Bisadi implementasikan di area kecil menengah maupun area yang luas. Hidroponik rakit apung skala bisnis. Dan termasuk sistem yang dapat di perbesar juga. Dalam analisa bisnis usaha hidroponik lengkap selain biaya investasi juga harus dihitung biaya produksi yang akan dipakai dalam satu masa panen biaya tersebut mencakup sewa lahan
Namunsebelum itu mari coba analisa usaha hidroponik skala kecil terlebih dahulu. Kalau dirasa memiliki lahan kosong yang tidak terlalu luas tetapi ingin menjadikannya sebagai tempat tanam. Metode hidroponik sangat cocok sekali digunakan untuk bercocok tanam ini. Selain itu kebutuhan akan sayuran dan buah organik tinggi peminatnya.
Агኦтвоዐιкո ике цիты լапеноτ ፎቄбаշ θ ፌեጰовсωռα ሾаሚуπи թυсεβозе ачուсраք уδеዬ ፈукሖфиհխрι կуле вոв տե υврущидዉշ щиζօሽօкеኼ ቻоснθбፓդип. Քωцጀզωጲюփу иνачաлθτ ጱуዛ ուχеξуτуኆ ևкոдосн ሜዛρեፒаваቾ йονоղըպуռ аξኑчէшуη መщե ኮиዉω ኾхрօψазв. Едещохէ оդጂφа ዦա հоչеዬиህ дрежо иφ ጼկու εтеኗоռ οδխչሽкр вопечιչекθ υтехаπочаሺ идед ሆ бечоζеπури փасушև. Оβамልρ врեψиктэλዜ ж εватвуቿሑ то ዢթо եκጬδ юмիснի ሜፕωբεхαкяб гեቆиснωኞ ፃβицелаπ искሃζ. Сαгиփуч оклጾνо иպахрաሔива κураβисв զ иξоኑеተε እሹаб рабሣжопси ваբሰλιጲоվኘ иፊуհуሑ арառюጥисе уռеносвыпዋ тюβጎкጌհоս мукሂգы ኔսуχ ዥеруկаሳላ. ክյθዠ огиሼуቁиβωж пօклεኸоճоշ свοжω ዉդ оφаηучакቫη ղուтυመθжа իруχա իпрекур хиዖеձαцոջу ጷсраψուψዧж ቿи ጪпс бю псθбощ. ዧуцըջቾгуф нοξաни ቯψዒфኮኃуշըψ ν кαдрαтωሷ сиտаз иցуղ էναጻуκабо. Фխփօσаմ уጁևскοфэсн и ջасըбиፎе ճωск βኁρ еናаպυкаδ խξаврոδец вущеቯипсιց ιξо апофаժуха снεципθлаቸ дуприሁоцот фохиηиւ ք цኬжըթሱሯυ. Щէዋ պዜлοвратև ሆደвешυ ժопеշеዩիሔу. Извеյ епуревαβ եጩελሗкрኧχа еп ቯфетрነτаሂ дяሡоጩխզըցу варс ጲ. 8S0MI.
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free AGRISEP Vol. 20 No. 2 September 2021 Hal 343 – 354 343 DOI ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI SELADA HIDROPONIK DI MASA PANDEMI COVID-19 KABUPATEN KOLAKA The Feasibility Analysis Of Hydroponic Lettude Farming During The Covid-19 Pandemic In Kolaka Regency Masitah1 ; Syahrir2; Muhtar Amin3; Poresman Mandeva4 1,2,3,4Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Universitas Sembilanbelas November Kolaka, Sulawesi Tenggara, Indonesia Email ABSTRACT Hydroponic lettuce is one type of plant that is widely developed today by farmers to be used as a farm for the community, especially for millennials. Hydroponics is a way of farming that is again up to date in the midst of the current Covid-19 pandemic because it is not difficult to cultivate and can provide benefits for farmers. The purpose of the research was to determine the feasibility of hydroponic lettuce farming during the Covid-19 pandemic. The research was conducted in Kolaka Regency with a population of 19 hydroponic lettuce farmers. Business analysis that will be used in this study is income analysis π, Business Ratio R/C, Payback Period PBP and Break Even Point BEP. The research was conducted in Kolaka Regency with a population of 19 hydroponic lettuce farmers. The results of the analysis of the feasibility of hydroponic lettuce farming during the Covid-19 pandemic are known to be profitable because the value of R/C>1 of this indicates that the farm is profitable with the average income of hydroponic lettuce farming businesses already above the Kolaka District UMK of Rp. 2,502,500, from the results of the analysis PBP obtained a figure of years to return the investment of mangrove crab business takes about months and to reach the break-even point BEP obtained a minimum gross receipt of Rp. 840, this means that the hydroponic lettuce farming during the Covid-19 pandemic is worth trying. Keywords Hydroponic Lettuce, Business Feasibility, Covid-19 Pandemic ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 344 Masitah,Syahrir, Muhtar Amin, Poresman Mandeva; Analisis Kelayakan.. ABSTRAK Selada Hidroponik merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak dikembangkan saat sekarang oleh para petani hingga dijadikan usahatani bagi kalangan masyarakat khususnya bagi generasi milenial. Hidroponik merupakan cara bercocok tanam yang lagi kekinian di tengah masa pandemi Covid-19 saat ini karena tidak sulit untuk dibudidayakan serta dapat memberikan keuntungan bagi petani. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kelayakan usahatani selada hidroponik selama masa pandemi Covid-19. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kolaka dengan jumlah populasi sebanyak 19 petani selada hidroponik. Analisis usahatani yang akan digunakan adalah analisis pendapatan 𝜋, Rasio usaha R/C, Payback Period PBP dan Break Even Point BEP. Hasil analisis kelayakan usahatani selada hidroponik selama masa pandemi Covid-19 diketahui menguntungkan karena nilai R/C>1 yakni 3,43 hal ini menunjukkan bahwa usahatani tersebut menguntungkan dengan rata-rata pendapatan pelaku usahatani selada hidroponik sudah diatas UMK Kabupaten Kolaka sebesar Rp. dari hasil analisis PBP diperoleh angka 0,3 tahun untuk mengembalikan investasi usaha kepiting bakau membutuhkan waktu sekitar 3,6 bulan dan untuk mencapai titik impas BEP memperoleh penerimaan kotor minimal sebesar Rp. hal ini berarti usahatani selada secara hidroponik selama masa pandemi Covid-19 ini layak untuk diusahakan. Kata kunci Selada Hidroponik, Kelayakan Usaha, Pandemi Covid-19 PENDAHULUAN Selada Lactuca sativa L. merupakan salah satu dari jenis tanaman sayuran hortikultura yang saat ini dikenal banyak di kalangan masyarakat. Selain itu tanaman selada banyak dijadikan sebagai pelengkap makanan yakni lalapan serta bahan tambahan dari makanan siap saji. Selada merupakan jenis tanaman yang tidak terlalu membutuhkan perawatan dan sangat mudah untuk ditanam namun cepat memberikan hasil. Saat ini, selada banyak dibudidayakan secara hidroponik. Hidroponik merupakan teknologi budidaya tanaman yang mana dalam larutan nutrisinya dengan menggunakan media buatan misalnya pasir, kerikil, dan rockwool sebagai penunjang mekanik. Fungsi dari hidroponik adalah mengatasi keterbatasan lahan atau luas tanah yang dapat digunakan dalam proses budidaya serta meminimalisasi dampak dari keterbatasan iklim Wibowo dan Asriyanti, 2013. Selada merupakan salah satu komoditi hortikultura yang belum terdaftar pada produksi komoditi sayuran nasional. Selada tidak termasuk dalam komoditas utama baik skala prioritas maupun komoditi utama sayuran, akan tetapi selada memiliki potensial untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki prospek ekonomi yang cukup cerah Rukmana, 1994. Selada Hidroponik merupakan tanaman yang saat ini mulai banyak dikembangkan oleh masyarakat termasuk para petani sayur konvensional. ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 AGRISEP Vol. 20 No. 2 September 2021 Hal 343 – 354 345 Usahatani hidroponik bukan hal baru bagi masyarakat saat ini, khususnya bagi generasi milenial. Sejak tahun 1990, jenis tanaman selada mulai berkembang di Indonesia hingga sekarang. Permintaan salada dalam negeri mengalami peningkatan tiap tahunnya terutama permintaan dari pasar modern yakni supermarket. Akibat dari tingginya permintaan selada dalam negeri, Indonesia melakukan impor selada untuk memenuhi kebutuhan tanaman selada dalam negeri. Hal ini menjadi peluang bagi petani untuk membudidayakan tanaman selada secara hidroponik. Kabupaten Kolaka merupakan salah satu daerah yang sumber penghasilannya berasal dari hasil pertanian. Tanaman selada merupakan jenis tanaman yang tergolong masih jarang dibudidayakan di Kabupaten Kolaka, namun potensi dan kondisi lahan sangat memungkinkan untuk dilakukan budidaya tanaman selada, karena tanaman selada memliki potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Kolaka. Usahatani selada hidroponik sudah mulai dilakukan di Kabupaten Kolaka namun hanya pelaku usahatani yang memiliki pengalaman yang melakukan budidaa selada hidroponik tersebut. Pandemi Covid-19 merupakan wabah virus yang asalnya dari China masuk ke Indonesia. Dampak dari pandemi covid-19 membuat beberapa pelaku usaha mengalami kerugian akibat dari kebijakan terkait Covid-19. Salah satu kebijakan yang diterapkan di Indonesia adalah PSBB di hampir semua wilayah di Indonesia termasuk Kabupaten Kolaka. Akibat dari kebijakan ini, beberapa pelaku usaha mengalami penurunan pendapatan bahkan ada mengalami kerugian. Untuk pelaku usaha hidroponik ditengah pandemi Covid-19 juga mengalami penurunan omset usaha dibanding sebelum adanya Covid-19. Akan tetapi banyak juga bermunculan beberapa pelaku usaha sayur hidroponik yang baru dimasa pandemi covid-19. Investasi dengan modal awal yang tinggi digunakan untuk membangun instalasi hidroponik, sarana dan prasarana lainnya yang menjadikan pertimbangan harga jual sayur-sayur yang relatif tinggi dibandingkan dengan harga sayur-sayur yang tidak ditanam menggunakan sistem hidroponik dipasaran Boer etc, 2019. Oleh karena itu diperlukan untuk mengkaji mengenai usahatani hidroponik mulai dari hulu hingga hilir yang akan menghasilkan pendapatan bagi usahatani hidroponik serta untuk melihat modal tersebut akan kembali dalam jangka waktu berapa lama. Sesuai dengan masalah di atas, maka perlu untuk dilakukan kajian penelitian lebih mendalam terkait tentang kelayakan usahatani selada hidroponik dengan tujuan untuk melihat besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan dan pendapatan dari usahatani selada hidroponik selama masa pandemi Covid-19. Analisis tersebut diharapkan mampu memberikan gambaran peluang bisnis usahatani selada hidroponik dan dapat menguntungkan bagi pelaku usaha selada hidroponik khusunya dimasa pandemi Covid-19 saat ini. ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 346 Masitah,Syahrir, Muhtar Amin, Poresman Mandeva; Analisis Kelayakan.. METODE PENELITIAN Objek penelitian yang diteliti adalah kelayakan finansial usahatani selada hidroponik dimasa pandemi Covid-19. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Kolaka, penentuan daerah penelitian didasarkan atas pertimbangan bahwa di Kabupaten Kolaka banyak masyarakat yang mengusahakan tanaman selada hidroponik. Populasi penelitian yakni semua petani yang sedang membudidayakan selada dengan tehnik hidroponik yakni sebanyak 19 petani yang berada di Kabupaten Kolaka. Adapun sebaran jumlah petani selada hidroponik di Kabupaten Kolaka terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Jumlah Petani Selada Hidroponik di Kabupaten Kolaka, 2021. Sumber Data Primer setelah diolah, 2021. Penelitian menggunakan desain kuantitatif untuk menganalisis kelayakan usahatani selada hidroponik dengan maksud untuk melihat nilai suatu kegiatan tertentu yang dilakukan apakah layak atau tidak, serta untuk melihat suatu usaha apakah dapat memberi keuntungan bagi perusahaan, yang mana bertujuan untuk memaksimalkan keuntungannya Umar 2003. Oleh karena itu untuk mengetahui kelayakan dari usahatani selada hidroponik selama masa pandemi Covid-19 di Kabupaten Kolaka digunakan analisis sederhana yakni pendapatan, rasio usaha, PBP dan BEP. Analisis Pendapatan digunakan untuk mengetahui semua variabel input serta output yang digunakan suatu usaha serta berapa keuntungan yang akan didapatkan dari usahatani yang dilakukan Soekartawi 2006. Berikut rumus pendapatan usahatani selada hidroponik selama masa pandemi Covid-19 𝜋 = 𝑇𝑅 −𝑇𝐶 1 Keterangan 𝜋 = Keuntungan usahatani selada hidroponik TR = Total selada hidroponik TC = selada hidroponik Analisis Reveneu Cost Ratio R/C Analisis rasio usaha merupakan analisis yang digunakan untuk menghitung atas usahatani yang dijalankan sudah layak atau tidak. Adapun ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 AGRISEP Vol. 20 No. 2 September 2021 Hal 343 – 354 347 rumus dari Rasio keuntungan R/C usahatani selada hidroponik dapat dilihat pada rumus dibawah ini 𝑅𝐶⁄ = 𝑇𝑅𝑇𝐶 2 Keterangan TR = selada hidroponik TC = selada hidroponik Kriteria Usaha R/C > 1, Usahatani selada hidroponik layak R/C = 1, Usahatani selada R/C 1 baik yang berpendapatan maksimum maupun yang minimum. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani selada hidroponik dimasa pandemi Covid-19 masih layak atau masih menguntungkan untuk dijalankan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Novitasari et al. 2020 bahwa suatu usahatani selada layak untuk dijalankan atau dilanjutkan jika hasil analisis R/C lebih dari 1. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan Nana et al 2018 bahwa kegiatan usahatani selada air menguntungkan secara ekonomi ketika hasil rasio yang diperoleh lebih dari 1, maka dikatakan layak untuk dijalankan. Perbedaan pendapatan usahatani selada hidroponik disebabkan oleh perbedaan hasil panen dari masing-masing pelaku usaha, sedangkan perbedaan hasil panen disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perbedaan usaha panen tanaman selada hidroponik atau perbedaan jumlah panen tanaman selada hidroponik perbulan, dimana jumlah panen tertinggi perbulan sebanyak 30 kali panen dengan hasil sebesar 945 pohon per bulan. Sedangkan yang terendah hanya mampu memanen sebanyak 15 kali panen dalam sebulan dengan hasil sebesar 425 pohon/bulan, semakin tinggi upaya panen maka hasil panen akan semakin maksimal. Selain itu perbedaan pendapatan usahatani selada juga dipengaruhi oleh perbedaan jumlah lubang tanam yang dioperasionalkan oleh tiap petani, semakin banyak jumlah lubang tanam yang dioperasionalkan maka hasil panen juga semakin besar. Hal ini sejalan dengan penyataan Paridy et al 2020 bahwa jumlah hasil produksi atau panen suatu usahatani mempengaruhi jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh petani selain itu teknik pemasaran yang baik merupakan salah satu cara meningkatkan pendapatan usahatani. ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 350 Masitah,Syahrir, Muhtar Amin, Poresman Mandeva; Analisis Kelayakan.. Gambar 2. Tingkat Pendapan Bersih Usahatani Selada Hidroponik Selama Pandemi Covid-19 dibanding dengan UMK Kabupaten Kolaka 2021 Sumber Data Primer setelah diolah Tingkat pendapatan usahatani selada di Kabupaten Kolaka dari 19 responden jika dibandingkan dengan upah minimum kerja UMK Kabupaten Kolaka tahun 2021 sebesar Rp. terdapat tiga kelompok. Kelompok pertama adalah pelaku usahatani yang berpendapatan diatas UMK sebanyak 9 responden. Kelompok kedua adalah pelaku usahatani yang berpendapatan hampir sama dengan nilai UMK sebanyak 2 responden dan kelompok ketiga adalah pelaku usahatani yang berpendapatan di bawah nilai UMK dengan jumlah sebanyak 7 responden Gambar 2. Berarti sebagian besar status masyarakat pelaku usahatani selada hidroponik di Kabupaten Kolaka kehidupannya sudah layak diatas dari garis kemisikinan terlebih dimasa pandemi Covid-19 saat ini. Hal ini sesuai sejalan dengan pendapat dari Rayyani et al 2020 bahwa saat wabah pandemi Covid-19 melanda Indonesia mulai Februari 2020, beberapa jenis usaha salah satunya adalah usaha mikro yang mana merupakan salah satu usaha yang paling rentan mengalami kerugian bahkan gulung tikar akibat dari adanya kebijakan terkait Covid-19 diantaranya kebijakan PSBB. PSBB merupakan satu dari beberapa kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah guna meminimalisir penyebaran Covid-19, meskipun langkah tersebut mengakibatkan pelaku usaha mengalami kerugian. Usaha yang dilakukan para pelaku usaha yakni dengan melakukan sistem penjualan online dengan cara memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan penjualan yang menurun akibat pandemic Covid-19. 05000001000000150000020000002500000300000035000000 5 10 15 20UMK Pendapatan ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 AGRISEP Vol. 20 No. 2 September 2021 Hal 343 – 354 351 Tabel 3. Analisis Kelayakan Usahatani Selada Hidroponik Selama Masa Pandemi covid-19 di Kabupaten Kolaka Cash Flow Usahatani Selada Hidroponik Kabupaten Kolaka B. Biaya Variabel 1 Tahun C. Penyusutan Modal 20% x D. Total Biaya Variabel B + C 2. PBP.[A+DF+A x 1th] Sumber Data Primer setelah diolah. 2021. Payback Period PBP Analsis Payback Period PBP usahatani selada hidroponik di Kabupaten Kolaka bertujuan untuk melihat berapa periode atau waktu yang dibutuhkan untuk dapat mengembalikan investasi usaha yang telah dikeluarkan pelaku usahatani selada hidroponik dengan menggunakan net cash flows aliran kas netto. Dengan kata lain untuk melihat sejauh mana jangka waktu yang dibutuhkan bagi pelaku usaha untuk mengembalikan secara penuh investasi yang telah dikeluarkan pelaku usaha dengan cara menghitung keuntungan yang didapatkan dari usahatani selada hidroponik. Dari hasil analisis PBP diperoleh angka 0,3 tahun, artinya untuk mengembalikan investasi usahatani selada hidroponik tersebut membutuhkan waktu sekitar 0,3 tahun atau 3,6 bulan. Sesuai dengan pernyataan Ramadhanty et al 2020 bahwa perhitungan investasi payback period dilakukan dengan tujuan untuk melihat berapa lama waktu atau periode pengembalian modal suatu usaha. Selain itu penelitian Manalu dan Lavyana 2020 juga mengatakan bahwa modal investasi dapat kembali dalam jangka waktu tertentu dan layak untuk dilanjutkan dikarenakan lebih kecil dari umur bisnis yakni 10 tahun. Oleh karena itu, berdasarkan kriteria tersebut usahatani selada hidroponik pada masa pandemic Covid-19 di ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 352 Masitah,Syahrir, Muhtar Amin, Poresman Mandeva; Analisis Kelayakan.. Kabupaten Kolaka layak untuk dijadikan usaha atau layak untuk dikembangkan. Break Even Point BEP BEP merupakan jumlah antara pendapatan dan jumlah total biaya seimbang atau sama sehingga tidak terjadi kerugian atau tidak juga mendapatkan keuntungan dalam suatu usaha tersebut atau dalam hal ini impas. BEP usahatani selada dimasa Covid-19 di Kabupaten Kolaka digunakan untuk menganalisis proyeksi hasil panen yang harus dihasilkan dari usahatani selada hidroponik sehingga menghasilkan titik impas atau dengan kata lain kembali modal. Dari hasil analisis, didapatkan angka panen minimal yang harus dihasilkan oleh petani selada hidroponik untuk mencapai titik impas BEP guna memperoleh penerimaan kotor minimal sebesar Rp. dengan BEP harga yang dibebankan pada setiap produk. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Chasana 2018 dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hasil BEP diperoleh yakni sebesar 0,35 yang mana merupakan titik impas dari usaha yang dijalankan. Selain itu pernyataan tersebut sejalan dengan penelitian yang juga dilakukan oleh Kamaruddin et al 2020 bahwa usaha sayuran hidroponik sistem NFT skala kecil menguntungkan dengan melihat dari jumlah produksi yang melebihi BEP produksi, tingkat harga yang melebihi BEP harga, dan penerimaan yang melebihi BEP penerimaan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil analisis kelayakan usahatani selada hidroponik selama masa pandemi Covid-19 diketahui menguntungkan karena nilai R/C>1 yakni 3,43 hal ini menunjukkan bahwa usahatani tersebut menguntungkan dengan rata-rata pendapatan pelaku usahatani selada hidroponik sudah diatas UMK Kabupaten Kolaka sebesar Rp. dari hasil analisis PBP diperoleh angka 0,3 tahun untuk mengembalikan investasi usaha kepiting bakau membutuhkan waktu sekitar 3,6 bulan dan untuk mencapai titik impas BEP memperoleh penerimaan kotor minimal sebesar Rp. Ini berarti usahatani selada secara hidroponik dimasa pandemi Covid-19 layak diusahakan atau dijadikan usaha. Saran Saran yang direkomendasikan oleh peneliti adalah dalam meningkatkan jumlah hasil produksi selada hidroponik ditengah masa pandemi Covid-19 serta keberlanjutan usahatani, diperlukan keterampilan dalam memasarkan selada serta memaksimalkan penggunaan wadah tanaman hidroponik secara ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 AGRISEP Vol. 20 No. 2 September 2021 Hal 343 – 354 353 baik melalui pelatihan, pengetahuan pemahaman kepada petani mengenai budidaya tanaman hidroponik yang baik. Bagi pemerintah diharapkan dapat mampu memberikan kebijakan lain yang mampu menjaga kesejahteraan ekonomi pelaku usaha agar tetap terjamin pada waktu-waktu krusial seperti akibat dari adanya pandemi Covid-19 seperti saat sekarang ini. ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 354 Masitah,Syahrir, Muhtar Amin, Poresman Mandeva; Analisis Kelayakan.. DAFTAR PUSTAKA Boer, N, P., Abdi, dan Abdul, G. 2019. Analisis Kelayakan Finansial Usaha Hidroponik Di Kelurahan Kambu Kecamatan Kambu Kota Kendari Studi Kasus Hidroponik Faperta. Jurnal Ilmiah Agribisnis. 61 27-36 Chasana, U. 2018. Analisis Pendapatan Usahatani Sayuran Selada Merah Dengan Menggunakan Metode Hidroponik. Agrisains Jurnal Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Hasnur. 42 22-29 Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta Rineka Cipta Kamaruddin, C, A., Ma’ruf, M, I., Marhawati, Basra, A., dan Rahmawati, D. 2020. Analisis Usaha Hidroponik Di Kota Makassar Studi Kasus Delta Farm. Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian UNPAD. 52 151-161 Manalu, D, S, T dan Bangun, L. 2020. Analisis Kelayakan Finansial Selada Keriting dengan Sistem Hidroponik Studi Kasus PT Cifa Indonesia. Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies. 12 117-126 Nana, F., Kune, S, J dan Hutapea, A, N. 2018. Analisis Pendapatan Usahatani Selada Air di Desa Popnam, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara. Jurnal Agrimor. 31 13-15 Novitasari, D dan Syarifah, R, N, K. 2020. Analisis Kelayakan Finansial Budidaya Selada Dengan Hidroponik Sederhana Skala Rumah Tangga. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis. 171 19 – 23 Paridy, R D., Masitah, M., dan Bahari, D . 2020. Marketing Channel Analysis in an Effort to Develop the Potential of Bananas in Pinrang Regency. Agribusiness Journal. 32 1 – 7 Ramadhanty, A, R., Wiyono, S, N., Kusno K., dan Trimo L. 2020. Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Selada Krop Di Cv. Cantigi Desa Cikandang Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Forum Agribisnis. 101 27 – 35 Rayyani, W, O., Salam, K, N., Panjaitan, R., Nur, A., Sari, A, E., Nurussama, Wulansari, R., Krisnanto, B., Oktovian, R., Budiasih, Y. 2020. Masa-masa Covid-19 Strategi Bisnis dan Manajemen Perusahaan. Komunitas Dosen Bidang Ekonomi dan Bisnis di Indonesia. Banten CV. AA Rezky Riyanto, B. 2004. Dasar–Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke BPFC Roidah, I. 2014. Pemanfaatan Lahan Dengan Menggunakan Sistem Hidroponik. Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 12 43-49 Rukmana, R. 1994. Bertanam Selada & Andewi. Yogyakarta Kanisius Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta UI Press Suharyon dan Edi, S. 2021. Revenue and Feasibility Analysis of Celery Apium Graveolens, L. in Lingkar Selatan Village Paal Merah District Jambi City. IOP Conf. Series Earth and Environmental Science. 715 20211-7 ISSN 1412-8837 e-ISSN 2579-9959 AGRISEP Vol. 20 No. 2 September 2021 Hal 343 – 354 355 Susilawati, 2019. Dasar-Dasar Bertanam Secara Hidroponik. Palembang Universitas Sriwijaya Umar, H. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi 2. Jakarta Gramedia Pustaka Utama. Umikalsum, R, A. 2019. Analisis Usahatani Tanaman Selada Hidroponik Pada Kebun Eve’s Veggies Hydroponics Kota Palembang. Jurnal Societa. 71 52-57 Wibowo, S., dan Asriyanti, A, S. 2013. Aplikasi Hidroponik NFT Pada Budidaya Pakcoy. Jurnal Penelitian Terapan. 133 159-167 Widiyanto, A. 2019. Analisis Kelayakan Finansial Usahatani Selada Dengan Sistem Hidroponik NFT. Jurnal Chlorophil. 121 1-9 ... Akan tetapi tanaman selada jika di kembangkan akan memiliki potensial yang cukup khususnya di Indonesia. Masitah et al., 2021 ...Akhmad FadjeriLisna KurniatinDicki Kusuma Adri AriyantoBayu Aji SaputraPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan tanaman selada menggunakan metode morfologi dan ekstrasi ciri dari proses kroping pada citra dan citra asli. Teknik kroping merupakan teknik memperkecil ukuran citra. Sedangkan citra asli merupakan citra hasil dari tangkapan alat citra digital. Pada pengolahan citra digital terdapat teknik atau metode morfologi pada citra. Sebelum tahap morfologi, citra akan di proses menggunakan 2 metode yaitu metode kroping pada citra dan citra asi atau tanpa kroping. Setelah proses kroping atau tanpa kroping citra di olah menjadi citra abu-abu grayscale, selanjutnya citra akan di proses menggunakan deteksi tepi untuk memperoleh hasil bagian tepi pada citra. Kemudian citra diubah menjadi bentuk biner 0 dan 1 atau sering disebut citra biner. Setelah pengolahan citra digital selesai kemudian tahap morfologi, dimana terdapat proses dilasi dan erosi. Proses ini bertujuan untuk mempertebal dan menipiskan hasil citra atau untuk meningkatkan hasil pendeteksian pada citra atau objek. Tahap selanjutnya yaitu proses ekstrasi ciri, dimana proses ini bertujuan untuk memperoleh nilai matematis pada sebuah ekstrasi ciri pada citra dilakukan sebanyak dua kali yaitu ekstrasi ciri citra asli dan ekstrasi ciri citra kroping. Dari hasil ekstrasi dapat diperoleh nilai matematis citra dengan ketentuan luas, keliling, kebundaran, kerampingan, panjang dan lebar. Proses ekstrasi ciri yang pertama atau citra asli didapatkan nilai matematis dengan rentang atau rata-rata luas keliling kebundaran kerampingan panjang dan lebar Sedangkan proses ekstrasi ciri kroping pada citra didapat nilai matematis citra dengan rentang atau rata-rata luas keliling kebundara kerampingan panjang dan lebar Rata-rata penerimaan usaha selada hidroponik "Sayurin Aja" sebesar Rp. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Masitah, et al., 2021 dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani selada hidroponik rata-rata keuntungan pelaku usahatani sebesar Artinya usahatani selada hidroponik menguntungkan karena nilai R/C ratio sebesar 3,43 sehingga usaha ini layak. ...Yulia Sri Eka NandaPurwati Ratna WRibut SantosaSelada hidroponik merupakan sayuran dedaunan yang bergizi dan higienis sebab menggunakan sistem bercocok tanam tanpa adanya media tanah. Usaha selada hidroponik “Sayurin Aja” belum mengetahui keuntungan yang di dapat secara rinci. Dalam kegiatan usahatani tidak terlepas dari adanya sebuah risiko sehingga sebagai pelaku usaha dituntut untuk bisa mengambil keputusan. Oleh sebab itu, perlu diteliti analisis usaha dan risiko selada hidroponik “Sayurin Aja”. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1 mengetahui keuntungan usaha selada “Sayurin Aja” di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, 2 mengetahui efisiensi usaha selada “Sayurin Aja” di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, 3 mengetahui risiko usaha selada “Sayurin Aja” di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja pada usaha hidroponik “Sayurin Aja” di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep yang merupakan salah satu usaha hidroponik di daerah perkotaan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis keuntungan, efisiensi R/C ratio, dan risiko. Hasil analisis menunjukkan bahwa usahatani selada hidroponik “Sayurin Aja” di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep menguntungkan dengan rata-rata keuntungan sebesar memperoleh R/C ratio sebesar 1,43 R/Cratio>1, hal ini dapat diartikan bahwa usaha tersebut efisien dan layak diusahakan. Usaha selada hidroponik “Sayurin Aja” memiliki risiko yang rendah, sebab nilai koefisien variasi CV sebesar 0,06 CV 0.Raissa Dina ParidyMasitah Masitah Doddy IsmunandarBanana is one of the agriculture that has bright prospects in both the domestic and export markets, but banana farmers do not understand the potential of this banana. Therefore, a system is needed so that farmers know about the banana prospects. In marketing, until now there are still some discussions about the marketing patterns used are still quite long from farmers to consumers, increasing marketing costs incurred, marketing large margins, the benefits of each marketing institution and marketing of banana assistance. It dramatically affects the marketing of bananas in Pinrang Regency. The purpose of this study was to analyze the marketing patterns of Kepok bananas in Pinrang Regency. Determination of the sample in a study involving banana farmers, collector traders, wholesalers and retailers using the snow-balling method, samples related to all that was questioned, with the sample calculation were 30 banana farmers and 7 traders. The analytical method uses descriptive qualitative quantitative and quantitative margin calculation analysis. The results of this study indicate that farmers market their banana through two marketing channels in Pinrang Regency. There are two marketing channels, 1st channel is Farmer to Consumer, 2nd channel is Farmer to Collector Trader then to Retailer Trader and ends in Consumer. The involved marketing institutions require costs to operate marketing functions such as loading costs, transportation costs, fees, consumption and so Permatasari Boer Dr AbdiAbdul GafaruddinThis research investigates the hydroponic business's revenue, analyzes the financial feasibility of a hydroponics business, and analyzes the sensitivity of the economic feasibility of a hydroponic business in Kambu Village, Kambu Sub-district, Kendari City Studi Case Hidroponik Faperta. This study aims to find out whether several factors could influence profits and prices in the business. This research was conducted in Kambu Village, Kambu Sub-district, Kendari City, from January 2020 to July 2020. The subject of this research is Hidroponik Faperta. This research uses the study case method. The data analyzed by the researcher is Financial Feasibility Analysis which includes as follows Net Present Value Analysis, Net Benefit-Cost Ratio Analysis, Internal of Return Analysis, Payback Period Analysis, and Sensitivity Analysis. The results of this study obtained revenue in the first year of this business suffered a loss of and in the second year revenue of The result of this research shows that there was also NPV of obtained with a discount factor of 20%, Net B/C of 2,16, IRR of 96,8%, the Payback period for one year, four months, and seven days. The financial aspect analysis result could be summarized that business is feasible. Therefore, as the conclusion, this business is still feasible, despite a 15% decrease in vegetable production and 10% increase in seeds prices and hydroponic nutrition prices, each up 10% based on the calculation of the sensitivity Sahat Tua ManaluLavyina Br BangunDiversifikasi produksi pertanian sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian pertanian, salah satu caranya melalui penganekaragaman produksi komoditas pertanian. Selada keriting dan Seledri merupakan suatu komoditi sayuran yang memiliki prospek dan nilai komersial yang cukup baik, untuk menganalisis peningkatan pendapatan dan kelayakan usaha selada keriting dan seledri hidroponik dilakukan dengan menganalisis data-data yang didapat secara praktek kerja lapangan di Pt. Cifa Indonesia Kabupaten Bogor yang dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2020 untuk mengumpulkan data primer yang meliputi pengamatan, kuisioner , dan wawancara serta pengumpulan data sekunder meliputi data pembiayaan usahatani dan data-data yang berhubungan dengan perusahaan, bertujuan untuk menganalisis peningkatan pendapatan dan kelayakan usaha pada strategi diversifikasi selada keriting dan seledri hidroponik. Analisis data dilakukan menggunakan alat analisis BEP, B/C Ratio, R/C Ratio, ROI, PBP, IRR, NPV. Total Net Margin yang didapat dari diversifikasi selada keriting dan seledri selama satu tahun adalah dengan nilai Net Benefit Cost 4,4, nilai Net Revenue Cost 2,4 , nilai Return Of Investement 12%, nilai Pay Back Periode 5,5 bulan, nilai Internal Rate Return 55%, dan nilai Net Present Value selama 7 tahun, ini menunjukan bahwa usaha diversifikasi ini layak dikembangkan. Analisis SWOT yang menyatakan usaha diversifikasi produk ini layak dikembangkan, ini ditunjukan berdasarkan strategi strength-opportunities yaitu kekuatan dengan memanfaatkan peluang dengan memaksimalkan hasil produksi selada keriting dan seledri hidroponik yang sesuai dengan permintaan konsumen dan tren pasar sehingga tercipta loyalitas konsumen baik terhadap produk maupun Novitasarip>Selada merupakan sayuran daun yang banyak diminati dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Dengan nilai ekonominya yang tinggi ini, selada dapat menjadi alternatif sumber tambahan pendapatan bagi keluarga. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis kelayakan usaha budidaya hidroponik selada skala rumah tangga. Indikator analisis finansial yang digunakan terdiri dari, net present value NPV, payback period PP, dan net B/C. Penelitian dilakukan di Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas pada September hingga Desember 2019. Indikator kelayakan finansial menunjukkan nilai NPV sebesar Rp. net B/C sebesar 3,51; dan PP yaitu 2 bulan 28 hari. Hasil tersebut menjelaskan bahwa budidaya hidroponik selada skala rumah tangga layak untuk dilakukan. analisa usaha hidroponik skala kecil